Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 49 tahun[1])
adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan
sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group[2].
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia[2]. Sempat jatuh bangun, akhirnya
ia sukses membangun bisnisnya[3]. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para
Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan
lain seperti Trans TV dan Bank Mega[3].
Karier dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada.
Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan
surat kabar beroplah kecil[1]. Chairul berada dalam keluarga bersama
enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya
dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat
itu[1]. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah
tinggal di kamar losmen yang sempit[1].
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981,
Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia[4] (lulus
1987[1]). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika
kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat
Nasional 1984-1985[1].
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni
berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga
membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan
sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen
Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut[3].
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama
bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank
Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor[5]. Keberuntungan
berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan
160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi
tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha
sendiri[5].
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat
bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi,
Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti,
dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang
kini bernama Bank Mega[3].
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan
Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding
company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global
Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi)
dan Para Inti Propertindo (properti)[1].
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di
bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega
Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank
Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan
investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para
Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo[6]. Dan
di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans
7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans
Studio[6].
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall[3].
Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group
meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada
1999[1]. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group
melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham
Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour,
MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour
ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis[7].
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010[8].
Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung
termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes
menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan
total kekayaan US$ 1 miliar[8].
sumber: wikipedia.org
EmoticonEmoticon